1. Penyesatan.
Penyesatan-penyesatan dibagi dalam 2 bagian, yaitu:
– Penyesatan oleh pengajaran-pengajaran yang sesat, ajaran-ajaran setan – 2 Timotius 4:3- 4; 1 Timotius 4:1-4; 2 Petrus 2:17-20.
– Penyesatan oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu yang dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai urapan palsu, yang memiliki nubuat-nubuat palsu yang bukan berasal dari Allah. Roh Iblis ada di belakang mereka. Itu sebabnya Tuhan berkata “Aku tidak pernah mengenal kamu”, sekalipun mereka telah mengadakan tanda dan mujizat-mujizat, bahkan telah mengusir setan demi nama Tuhan.
Kalau ada ajaran-ajaran sesat, tanda, dan mujizat-mujizat palsu, ada pula tanda dan mujizat-mujizat benar yang dilakukan oleh Tuhan, oleh Kuasa Tuhan, oleh Roh Tuhan. Ketika Allah hendak mengangkatnya sebagai hakim yang akan memimpin bangsa Israel, Gideon meminta tanda – Hakim-Hakim 6:17. Dan Tuhan memberikan tanda/mujizat kepadanya agar ia sungguh-sungguh yakin, bahwa Tuhan yang mengangkatnya sebagai hakim adalah Tuhan yang benar dan hidup.
Injil Yohanes 20:30-31 mencatat, bahwa tujuan semua mujizat yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus selama ada di bumi ini ± 2000 tahun yang lalu adalah supaya orang menjadi percaya, bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah. Kalau yang palsu bertujuan agar orang percaya pada kuasa Iblis lalu meninggalkan iman mereka kepada Tuhan, maka segala mujizat yang dikerjakan Yesus bertujuan agar orang menjadi percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Yang diurapi, Anak Allah yang Maha Kuasa. Adalah kehendak Allah bahwa kita percaya kepadaNya.
Dalam khotbahnya pada Hari Pentakosta dalam Kisah Para Rasul 2:22-24, rasul Petrus mengemukakan, bahwa Allah telah menentukan dan menyatakan kepada bangsa Israel dengan kekuatan-kekuatan, mujizat-mujizat serta tanda-tanda yang dilakukan Allah dengan perantaraan Dia, yaitu Yesus. Semua yang Yesus kerjakan adalah mujizat-mujizar dari Allah. Allah mengadakan mujizat di dalam kehidupan Yesus bagi bangsa Israel, bagi mereka yang mendengarkan dan melihat Dia. Dengan kata lain, Yesus adalah Mujizat yang terbesar dari Allah, kekuatan Allah ada di dalam Yesus. KehidupanNya merupakan suatu mujizat bagi manusia agar manusia percaya, bahwa Dia adalah Mesias dan Anak Allah.
Dalam Injil Matius 12:38-40 kita membaca bagaimana para ahli Taurat dan orang Farisi yang selalu menentang, tidak percaya kepada Yesus, tidak mau mengakui Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah, meminta tanda dari Yesus. Tetapi Yesus tidak memberikan tanda lain kepada mereka selain tanda nabi Yunus! Apakah tanda nabi Yunus? Yesus berbicara tentang tiga hari tiga malam Ia berada dalam kubur yang gelap, dalam rahim bumi, ditutup dengan batu yang besar kemudian dimeteraikan dan dijaga oleh para pengawal. Tetapi kemudian Ia bangkit, sama seperti Yunus berada dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam, lalu ia keluar dari dalam perut ikan. Itulah tanda yang diberikan Tuhan kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat.