Target utama mereka adalah, orang-orang pilihan. Sementara orang-orang yang bukan pilihan, yang belum mengenal perkara-perkara rohani misalnya, sangat mudah disesatkan. Mereka yang belum mempunyai pegangan dalam iman kepada Tuhan amat mudah ditarik dan dimenangkan oleh para penyesat ini. Kalau dapat, orang-orang pilihanpun disesatkan. Untuk itu, Tuhan berkata, “Berhati-hatilah, Aku sudah terlebih dahulu mengatakan semuanya ini kepadamu.”
Hal inipun dikemukakan Tuhan Yesus dalam Injil Matius 7:22-23. Akan ada orang-orang yang bernubuat demi nama Tuhan, mengusir setan demi nama Tuhan, mengadakan banyak mujizat demi nama Tuhan, menyebut nama Tuhan Yesus, tetapi Tuhan berkata, “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah kamu daripadaKu.” Semua yang mereka lakukan bukan berasal dari Tuhan Yesus. Tetapi ada bukti, ada tanda, ada nubuatan yang mereka katakan dan memang terjadi, mereka mengadakan banyak mujizat dengan nama Tuhan.
Lalu bagaimana kita dapat membedakan, apakah semua pekerjaan yang mereka kerjakan sungguh berasal dari Allah atau bukan? Memang tidak mudah untuk membandingkan atau membedakan antara yang benar dan yang tidak benar. Untuk itu, sangat perlu kita menjadi orang-orang yang beriman, yang dewasa dalam iman. Surat Ibrani 5:13-14 berkata, “Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.” Hanya mereka yang telah mencapai kedewasaan dalam iman dapat membedakan yang baik daripada yang jahat, mana yang dari Tuhan dan mana yang bukan berasal dari Tuhan.
Langkah pertama yang kita dapat pakai sebagai alat ukur untuk mengetahui apakah suatu mujizat atau ucapan seseorang yang disebut atau diakuinya sebagai nubuatan, benar dari Tuhan atau tidak, kita perlu meneliti keadaan orang tersebut. Tuhan Yesus pernah berkata bahwa pohon dikenal dari buahnya. Demikianlah harus memperhatikan bukan hanya mendengarkan apa yang dikatakan seseorang tetapi juga bagaimana keadaan orang yang mengatakan/melakukan sesuatu. Perbuatannya akan menunjukkan keadaan dirinya.
Tanda-tanda dan mujizat-mujizat akan terjadi. Tetapi ada tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang palsu, yang bukan datang dari Tuhan, melainkan datang dari pengajar-pengajar dan orang-orang yang menyebut dirinya hamba Allah oleh sebab mereka telah bernubuat, mengadakan mujizat demi nama Tuhan. Tetapi Tuhan berkata “Aku tidak pernah mengenal kamu.” Artinya, mereka bukan berasal dari Tuhan. Percayalah, kuasa kegelapanpun mempunyai kuasa untuk mengadakan mujizat dan tanda-tanda heran.