Dasar pelajaran ini diambil dari 2 Tesalonika 2:1-12 yang berbicara tentang kedatangan Tuhan dan kejadian-kejadian yang akan mendahului kedatangan Yesus kembali. Ayat 3 berbunyi demikian – “Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga!” Jadi akan terjadi penyesatan; roh-roh penyesat akan berjalan keliling dan memakai manusia-manusia untuk menyesatkan orang dengan berbagai macam cara sehingga orang yang berimanpun pada suatu waktu akan murtad dan jatuh dari imannya.
Mengenai hal-hal yang menyesatkan, dan yang palsu, Tuhan Yesus telah memberikan peringatan kepada para murid-murid dalam Matius 24:4 yang berbicara tentang hal-hal palsu yang akan datang, yang digunakan oleh orang-orang yang dipakai oleh Iblis, sebab Iblis adalah si penyesat ulung. Banyak orang dipakai oleh Iblis untuk menyesatkan orang lain, sehingga Firman Allah mengingatkan tentang datangnya kristus-kristus palsu, nabi-nabi palsu, guru-guru palsu, juga ibadah yang palsu.
Dalam pelajaran yang terakhir, kita telah melihat, jika ada ibadah yang palsu, tentu ada ibadah yang benar. Ibadah yang benar itulah yang diberitakan oleh rasul Paulus dalam kitab Kisah Para Rasul 17:22-31. Di kota Atena, Yunani, rasul Paulus melihat sebuah mezbah, tempat dimana orang Yunani membawa persembahan dan korban mereka kepada allah mereka. Tetapi pada mezbah itu terdapat tulisan ‘kepada allah yang tidak dikenal’. Dari situlah rasul Paulus kemudian mengambil kesempatan untuk memberitahukan mengenai Allah yang mereka tidak kenal.
Jadi Injil yang diberitakan oleh Paulus adalah Injil tentang Allah yang dapat dikenal. Allah memperkenalkan diriNya kepada kita, Allah ingin dikenal oleh manusia. Hosea 4:6 berkata, “UmatKu binasa karena tidak mengenal Allah.” Janganlah kita mempunyai Allah yang tidak kita kenal, tetapi kenalilah Allah. Ia memperkenalkan diriNya; Ia menyediakan diriNya untuk dikenal. Karena itu, dalam Kisah Para Rasul 17:26-27 Allah menyediakan diri untuk dikenal oleh manusia. Kita perlu mengenal Dia, kita perlu mengenal siapa yang kita sembah.