Tetapi sebaliknya, jika kita menderita justru karena dosa yang ada pada kita, misalnya karena membunuh, mencuri, melakukan kejahatan lainnya, maka orang tidak akan merasa bahagia. Kebahagiaan akan dirasakan apabila kita menderita karena Kristus. Ayat 15 – “Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.”
Jadi jelas tidak semua akan murtad dan binasa. Barangsiapa bertahan, dan mempunyai keyakinan bahwa menderita karena Kristus adalah anugerah Allah, merekalah yang akan hidup. Terpujilah nama Tuhan!
Dalam 1 Petrus 4 dikatakan, bahwa penyiksaan itu bagaikan api. Menurut Wahyu 3:18 api itu sangat diperlukan. “Maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api.” Emas harus dimurnikan oleh api untuk mengeluarkan semua kekotoran yang ada, sehingga menjadi emas yang murni. Demikianlah kita sebagai orang yang percaya, akan mengalami api aniaya, penderitaan dengan tujuan agar kita menjadi emas yang murni. Dalam Efesus 5 sudah dikatakan, bahwa gereja akan menjadi gereja yang cemerlang, tidak ada cacat cela, menjadi sempurna dan indah. Begitulah keadaan gereja di akhir zaman. Itulah gereja yang telah melalui api aniaya karena nama Kristus.
Penderitaan dan aniaya akan terjadi sebelum datangnya masa Antikristus, artinya, masih jauh sebelum kedatangan Kristus kembali. Karena aniaya, banyak yang akan murtad. Tetapi yang benar-benar bertekun dalam api aniaya, merekalah yang menang. Mereka akan menjadi kuat sama seperti Saderakh, Mesakh dan Abednego yang dibuang ke dalam dapur api yang dipanaskan tujuh kali. Mereka tidak binasa dalam dapur api. Kita melihat bagaimana Tuhan menyatakan diri, berjalan dengan mereka di dalam dapur api itu. Mereka keluar dalam keadaan yang sempurna. Sebagai gereja Tuhan, kitapun akan mengalami hal yang sama. Jika hal ini adalah kehendak Tuhan bagi kita, bukan karena kita bersalah sehingga dianiaya, melainkan karena melakukan kehendak Allah, maka kita akan menjadi seperti emas murni yang keluar melalui api aniaya – emas yang murni, tanpa cacat cela, tanpa ada kerut di dalamnya. Tuhan kiranya menolong saudara dan saya.