Siksa akan datang! Siksa dan pembunuhan akan terjadi pada orang-orang yang percaya kepada namaNya, yang mempunyai nama Tuhan, yang adalah anak-anak Allah. Dalam Yohanes 15:20-21 Tuhan berkata kepada murid-murid, bahwa “seorang hamba tidak lebih tinggi daripada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu.” Jadi Tuhan telah mengatakan hal ini sebelumnya, ketika Ia tinggal di muka bumi ini ± 2000 tahun yang lalu. Penyiksaan, aniaya terhadap orang-orang percaya adalah perkara yang telah dinubuatkan dalam Firman Allah, sesuatu yang telah ditentukan, dan telah dinyatakan oleh Tuhan.
Jadi penyebab kedua mengapa orang percaya menjadi murtad adalah siksaan, aniaya bahkan sampai dibunuh. Tidak semua akan murtad, tetapi banyak. Banyak yang tidak tahan menderita aniaya, lalu menyangkal Tuhan, meninggalkan Tuhan, dan tidak lagi percaya kepadaNya. Aniaya pasti datang! Siapa saja yang akan dianiaya? Kita tidak tahu siapa saja yang akan dianiaya, tetapi yang pasti, aniaya terhadap gereja Tuhan, terhadap anak-anak Tuhan pasti datang.
Bicara tentang aniaya dan sengsara, rasul Petrus dalam 1 Petrus 4:12-14 menulis demikian, “Jangan kamu heran akan api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian. Seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa atas kamu terjadi.” Ujian terhadap iman kita – Iblis datang memakai orang-orang yang akan mendatangkan penderitaan dan aniaya ke atas jemaat Tuhan. Jadi aniaya harus kita anggap sebagai bagian dari perjalanan hidup, bagian yang harus terjadi, harus dialami orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Demikianlah Firman Allah mengenai aniaya yang akan mengakibatkan banyak orang murtad, mudur dari Tuhan.
Kehendak Tuhan adalah agar kita tetap bertahan di dalamnya. Injil Matius 10:22 mencatat perlunya orang percaya bertahan baik di dalam aniaya, penderitaan, atau sengsara. Kita harus belajar bertahan, kuat, tidak mundur/murtad. Pikirkan lebih jauh, apa untungnya kita menyangkal Tuhan agar bisa lepas dari penderitaan? Kita meninggalkan iman kepada Tuhan, lalu akhirnya dibinasakan dan dibuang ke dalam neraka untuk selama-lamanya.
Kita melihat bagaimana orang-orang di zaman dulu rela menderita, bahkan bersedia mati dianiaya dan dibunuh daripada meninggalkan iman dan melawan perintah Tuhan. Kita membaca dalam surat Ibrani 11:35-38 tentang orang-orang yang rela menderita, bahkan “Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik.”