MUHAMMAD PERCAYA HANYA SATU ALLAH. Pada waktu Muhammad belum menemukan Allahnya, dia menyembah patung-patung yang ada disekeliling Batu Hitam, Kaabah itu dan menganggapnya sebagai Allahnya. Padahal, Muhammad mendengar dari orang-orang Yahudi maupun Kristen bahwa ada Allah yang Esa; sedangkan orang-orang Arab dari “sono”nya sudah menyembah banyak patung yang ada di sekeliling Kaabah itu. Itulah yang mau disingkirkan dan Muhammad hanya mau percaya satu Allah saja. Sehingga dengan demikian, agama Yahudi, agama Kristen dan agama Islam yang merupakan 3 (tiga) agama terbesar di dunia ini yang percaya kepada ALLAH YANG ESA. Tentu ada juga agama-agama yang mempunyai beberapa allahnya. Misalnya, di Jepang, mereka mempunyai 1000 dewa, tiap hari berganti-ganti; ada dewa kertas, ada dewa kayu, ada dewa besi, dewa matahari dan lain lain.
ALLAH vs ELOIM. Persoalan yang timbul sekarang adalah: Tiada Tuhan Selain Allah, bagi kita orang Kristen TUHANLAH ALLAH. Lalu timbul fenomena baru yang menghilangkan kata ALLAH pada beberapa Alkitab; dan diganti dengan kata ELOIM. Misalnya dalam Kejadian 1:1 berkata : “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” , maka ayat itu akan berubah menjadi: “Pada mulanya Eloim menciptakan langit dan bumi”. Apabila saudara belajar di Sekolah Theologia, maka kata ELOHIM yang dipakai. Tapi ada Alkitab yang memakai kata ELOIM. Saya, lebih senang kalau memakai huruf “H”, sebab huruf “H” itu sangat berarti, mempunyai hubungan dengan nama Allah. ALLAH, bahasa Ibraninya : “JHWH”. Sebab itu kalau saudara baca Alkitab kita dalam Kejadian 12:1-9 pada saat TUHAN memanggil Abraham dan istrinya, disitu tertulis “Abram” ; kemudian Allah ganti nama Abram menjadi Abraham, ada huruf “H” ditambahkan pada nama Abram – Kejadian 17:5. Karena disitulah nama Allah diberikan kepada seseorang. Dan kalau kitapun percaya kepada Tuhan, kita percaya kepada NAMA TUHAN. Nama Tuhan sangat penting sekali – Yohanes 1:12: ” Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya” (menjadi anak-anak Eloim – Alkitab yang lain).
Baiklah, saya mencoba untuk menerangkan kepada saudara, apakah kita masih boleh memakai kata Allah atau ikut pakai kata Eloim. Saudara-saudara, kita harus percaya Nama daripada Allah, supaya selamat ; bukan hanya percaya, tapi juga harus dibaptis. Dan kalau saudara dibaptis, perhatikan, apakah Pendeta yang membaptis saudara itu telah berkata: “Aku membaptis saudara ke dalam Nama ALLAH, BAPA, ANAK dan ROH KUDUS yaitu Dalam Nama TUHAN YESUS KRISTUS. Kalau Pendeta tersebut tidak menyebut Nama, artinya Nama itu tidak diberikan kepada kita. Abraham adalah orang pertama yang menjadi “Bapa orang percaya”, namanya diubah dari Abram menjadi Abraham; demikian juga dengan Sarai diubah menjadi Sarah. Tapi bukan lantas saudara ikut-ikutan menambah huruf “H” pada nama saudara, tidak perlu. Yang penting, kita harus menerima Nama itu pada saat kita dibaptis.