Jauh sebelum Muhammad lahir, di kota Mekah ada sebuah Batu hitam yang besar. Batu hitam yang besar ini oleh pedagang-pedagang di yakini mempunyai nilai spiritual yang tinggi. Sehingga tempat dimana batu itu berada dianggap suci. Hal itu sampai sekarang masih dilakukan oleh orang-orang Islam yang naik haji ke Mekah. Mereka mengelilingi Batu itu dan berusaha untuk memegang atau menciumnya. Akan tetapi kebiasaan seperti ini sudah dilakukan jauh dan jauh sebelum Muhammad lahir. Waktu itu Muhammad mempunyai obsesi untuk bisa mempunyai Allah bagi bangsanya, Arab. Tapi Muhammad tidak tahu Allah yang manakah itu ?. Batu hitam yang besar itu juga disebut KAABAH, tempat kudus, rumah Allah yang disembah oleh bangsa Arab.
Jauh sebelum Muhammad lahir, pernah terjadi banjir di tanah Arab. Hal ini merupakan sesuatu yang jarang terjadi, sebab saudara tahu disana itu daerah padang pasir, yang ada hanyalah sebuah hamparan tanah kering belaka. Menurut ceritanya, Batu hitam itu, KAABAH, ikut rusak akibat banjir tersebut.
Dan sejarah menceritakan bahwa Abraham mempunyai dua anak yaitu, ISMAEL dan ISHAK. Abraham dengan istrinya, Sarah, merupakan pasangan suami istri yang resmi; tetapi karena Sarah yang sampai dengan usia 90 belum juga belum mempunyai keturunan alias mandul, sedang Abraham juga sudah tua usianya hampir 100 tahun. Lalu Abraham berdoa kepada TUHAN untuk menanyakan dari hal siapa yang akan menerima kekayaan Abraham ? Itulah saat dimana Abraham diuji untuk bersabar. Sampai datang pada Kejadian 17, TUHAN menampakkan diriNya dan berkata hendaklah kau namakan: EL SHADDAI – artinya Allah Yang Maha Kuasa. Tetapi gambaran dari tulisan El Shaddai mempunyai arti – Yang Memberi Hidup. Sama seperti seorang ibu yang menyusui bayinya untuk memberi hidup kepada si anak. Begitu pula Allah menyatakan diri Nya kepada Abraham, bahwa Dia adalah Allah yang memberi hidup seperti seorang ibu yang menyusui bayinya.
Bertolak dari situlah Abraham mempunyai keyakinan bahwa TUHAN akan memberikan seorang anak, dan benar !! Tak lama kemudian lahirlah Ishak. Akan tetapi saudara-saudara, disaat-saat pasangan suami istri ini hidup dalam penantian yang cukup panjang untuk mendapatkan seorang anak; lalu Sarah, istri Abraham berkata kepada Abraham: “Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak”. Pembantu nya ini, Hagar, adalah seorang Mesir. Dan dari Hagar inilah lahir : Ismael. Saudara-saudara, di usia lanjut pasangan suami istri ini, Abraham dan Sarah, tiba-tiba Allah berkata bahwa tahun depan engkau akan mempunyai anak; Sarah tertawa mendengar berita itu. Dan kita semua tahu ceritanya, bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil ! – Amin.